REPUBLIKA.CO.ID, Kini, termos wadah air panas, susu formula dan dot dalam tas jinjing menjadi semacam perelengkapan dalam prosedur standar operasi (SOP) para ibu yang memiliki balita. SOP itu pun perlu dilakukan walau hanya sekedar berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan.
Report dan tidak praktis, tapi sudah menjadi kelaziman di zaman modern. Sebenarnya ibu yang memiliki balita tidak perlu serepot itu.
Pasalnya, Tuhan telah memberikan air susu ibu (ASI) yang menjadi bagian dari tubuh sang ibu. Tapi memang saat ini kian jarang ditemui ibu yang memberikan ASI kepada balitanya.
"Kami miris dengan rendahnya pemberian ASI kepada balita,". Sekretaris Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Semarang, Dyah Puspita Arum. Menurut Dyah, banyak ibu-ibu yang menghentikan pemberian ASI karena tuntutan ekonomi dan pilihan untuk bekerja.
Apa sih ASI itu? Mengapa penting memberikan ASI kepada si buah hati? Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Niken Widyah Hastuti, pemberian ASI sangat penting karena ASI mengandung zat imunitas dan frekuensi terjadinya diare rendah.
ASI mengandung 90 persen air. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan diare biasanya tidak membutuhkan cairan tambahan, seperti air gula atau teh. Baru pada kasus diare berat, cairan oralit yang diberikan dengan cangkir dimungkinkan baru dibutuhkan disamping ASI.
"Bayi ya cocoknya menyusu pada ibunya. Selain itu banyak manfaat dengan memberikan ASI untuk buah hati," katanya. Pemberian ASI, jauh lebih ekonomis, praktis, dan tidak membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya.
Ada pula yang tidak dapat digantikan dengan susu formula saat memberikan ASI adalah yakni "skin to skin contact" alias kontak tubuh antara ibu dengan sang buah hati.
Sentuhan berupa pelukan dan kasih sayang ibu yang memberikan banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. Anak-anak yang diberi ASI akan tumbuh menjadi anak yang kepribadiannya baik, karena mereka tumbuh dalam keadaan dan suasana yang aman dan nyaman.
Kalau anak mengkonsumsi susu dengan menggunakan botol, maka kontak ibu dengan anak tidak ada. Pemberian ASI juga secara signifikan dapat mecegah gizi buruk pada balita.
Sementara ketua program studi S2 program hukum kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata, Agnes Widanti berpendapat bahwa ASI dapat menekan angka gizi buruk.
Salah satu permasalah gizi buruk di Indonesia ialah ketiadaan data yang akurat. Data yang dilansir dari pemerintah menyebutkan keberadaan gizi buruk di Indonesia nihil. Namun, Agnes meyakini masih banyak balita dengan gizi buruk.
Terkait posyandu, menurut Agnes Widanti, sebenarnya angaran yang digunakan adalah dari rakyat begitu juga penyelenggaranya juga rakyat. Ke depan seharusnya lebih ada perhatian terhadap posyandu.
"Memelihara kesehatan ibu dan anak, harus diperhatikan," kata Agnes.
sumber : http://www.republika.co.id
suwuunnn mbaaak inponyaaa....smakin menggebu2 kasi asi exklusip lagi buat adeknya nay.....mg bisa ampe 2 taon lagii yaa....*mhn doanya ya mbak...:D*
ReplyDeletewalah... mah dy... dikau seleb... minta tanda tangan......
ReplyDeletepasti berhasil mi..usah terus ya mi
ReplyDeletemau cap bibirrrrrrrrr mak dyaaaaaaaaaahh..*nyodorin uang sribuan*
ReplyDeleteantri yeee minta tanda tangannya..gw dah urut no satu ni..
ReplyDeletewakakkakakka...
ReplyDeleteJadi kangen nenteng2 peralatan perang asip dr rumah ke kantor, dr kantor ke rumah :)
ReplyDeletetambah satu lagi aja jeng biar merasakan lagi masa2 indah itu
ReplyDeletebagus nih artikelnya...AIMI makin mantap ya mak
ReplyDeletebetulll hidup asi hidup aimi...
ReplyDeletego ASI, go AIMI..
ReplyDelete*antri minta tanda tangan juga...
*celingukan nyari mak fayyaz*
ReplyDeletemana ni artesnyaaaa? hihihihihi
Go ASI
ceileh dyaaaah
ReplyDeletetu kan.. artisnya nongol juga.. :)
ReplyDeleteciee cieee Dyah :p
ReplyDeleteminta tanda tangan juga kan....antri ya setelah eka *ngakak dewe*
ReplyDeleteartesnya baru make up sebelum jumpa press...sabar yeee
ReplyDeleteseleb dia mba skr hahhaha...mau minta tanda tangan juga kan ???
ReplyDeletepan sdh dikejar kejar wartawan inpotaiment mak harus nongol dong hehhe...
ReplyDeleteblm nongol artesnya mbak...dah dicari fansnya ni...
ReplyDeletesama ngantri juga minta tanda tangan mbak dy...:)
ReplyDeletesabar yee sabarrr...ni dah pada antri siarties blm nongol juga
ReplyDeletewihh sang artes belum muncul nehh, antrii minta ttd :D
ReplyDeletewuuiiiihhhh.. artesnya kok ga dtg2..
ReplyDeletego asi go...
tunggu yeee mak antri dibelakang ya, artesnya baru di make up room ni * wakakkaka*
ReplyDeleteiya ni artesnya jaimmm...
ReplyDeleteKereeen.. namabah seleb satu lagi, Mbak Dyah selamat yaaa
ReplyDeletebener jeng...sdh lolos casting dia hahaha
ReplyDeleteGo ASI! Anak2ku alhamdulillah ASI semua, anak pertama 1 tahun (*mendadak ga mau lagi) yang kedua sampe 2 tahun.
ReplyDeleteEh, sharing yaa...:
ada temenku, anaknya ASI eksklusif bahkan sampe sekarang. Sayangnya gizi ibu mgk kurang baik, sang ibu juga nggak minum susu utk tambahan asupan kalsium. Alhasil badan anaknya kecil, BB hanya 7 kg di usia 14 bulan. Aku dan teman2 yg coba kasih masukan, tapi lgsg dipatahkannya. Dia tetep kekeuh bhw anaknya ga butuh susu tambahan, gimana tuh:-)
bunda maaf bantu sharing ya...
ReplyDeletesetau aq klo anak di atas usia 1 thn sdh bs dikenalkan table food..jd harus dilihat juga apakah table food sdh mencakup semua kebutuhan karbo, portein n vitaminnya, bkn semta krn asinya..dan anak2 memank unik satudgn yg lainnya..gak bs disamain, hrs dilihat apakah TB dan motoriknya sdh memenuhi GC *pakai yg stnadard who y bund*..
makannya si anak bagaimana Mbak ? 14 bln harusnya sdh bisa makan mpasi ya..
ReplyDeleteoia mba, genetis kedua orangtuanya gimana? langsing kah..? gemuk kah..? kl ibunya kekeuh bilang anaknya ga butuh susu tambahan ya gpp mba. kan kalsium ga hanya terdapat di susu aja, tp juga banyak terkandung pada sayuran berwarna hijau gelap, ikan teri, rumput laut, tahu, tempe, yoghurt, keju dan banyak lagi..
ReplyDeleteselama imunitas tubunnya bagus dan motoriknya sesuai dengan umur kayanya ga masalah deh ^^
ini link growth chart who bund...
ReplyDeleteharus dilihat dr awal pertumbuhannya..jika chartnya menaik, insyaAllah tdk apa..hanya hrs diperhatikan lg table foodnya..semoga membantu..
http://www.who.int/childgrowth/standards/en/
yup yup mbak Esti.. Asi is the best !
ReplyDeleteGa repot nyiapin kalo mo pergi.. Kemanapun, dimanapun bisa langsung dikonsumsi.. Gratiiis pula!.. I love ASI! Hihihi :D
lincah2 aja sih, udah bisa berdiri.. cuman kalo tdr malem sering rewel, sering flu *means daya tahan tubuh kurang:-( Dokter nyaranin tambahan susu. Dia udah makan nasi dengan sayur dan lauk apapun mau, cuman ya itu dia BB-nya kurang. Si ibu sam-sek ga mau anaknya kemasukan susu selaen ASInya. Padahal kalo anak di atas 1 thn udah boleh kaan? #tapi anakku dulu juga ga pake susu tambahan, tapi BBnya normal
ReplyDeletebeneran ga masalah yaa? walopun kurva pertumbuhannya di bawah standar gitu:-( aku kasian aja ngeliatnya, soale pas si bayi sakit en ASI nggak keluar (krn kecapekan)... bayi sempet dikasih susu formula (#dgn sangat2 terpaksa) dan keliatan bgt si bayi tuh jadi seger gitu_____________ #aduh maaf, bukan aku nggak ASI mania loh #
ReplyDeleteTQ link-nya, chartnya nggak naik:-(
ReplyDeletekl dari milis Gizi_BayiBalita - pak Wied Harry, gangguan kesehatan yang sering berulang dan sulit/lama sembuh disebabkan pH darah dan jaringan sudah terlalu asam/acid. Food therapy-nya harus dengan upaya menyeimbangkan pH-nya tersebut, yakni lebih banyak makan buah segar (ketika perut kosong, di antara waktu makan atau 15-30 menit sebelum makan) dan banyak makan sayuran segar.
ReplyDeleteJadi coba deh di terapi dengan banyak makan buah dan sayuran utk mendokrak imunitas tubuhnya.
anak kurus/gemuk berhubungan juga dengan genetis dr keduaorangtunya mba, tapi kl imunitas tubuhnya bagus dan jarang sakit berarti ga usah kuatir. Asupan makanannya aja yg perlu di tingkatkan, banyak makan makanan yg mengandung protein dan dengan gizi berimbang (bukan 4 sehat 5 sempura loh. hehehe)
ReplyDeleteaku jadi menyimak ni...
ReplyDeleteusia diatas satu tahun boleh diperkenalkan pasteurisasi atau UHT..*yang maaf lbh baik dr formula bubuk*..
ReplyDeletesdh di plot di GCnya mba?..yg WHO itu?..krn hrs diliat dr dia lahir, dan chart pada usia diatas 1 thn gak bgt drastis juga kenaikannya..
dan maaf, masalah besaran BB sepertinya akan jd relatif di setiap ibu, jd mnrt saya yg memang hrs benar2 di perhatikan asupan nutrisinya untuk menjaga antibodi si anak..cmiiw
pantes gw deg2an hari ini, ternyata lagi digosipin di sini. Sini2 antri yg mo minta tanda tangan *gaya artis baru, sok tenar hahaha*
ReplyDeleteversi serius :
Alhamdulillah, perjuangan AIMI Jateng yg penuh suka duka selama 2 tahun mulai berbuah manis. Mulai dikenal oleh media, mulai banyak tampil di media. Yg di Jateng-Jatim bis baca profil ketua AIMI Jateng tabloid Nova minggu ini, hal Jateng. Trus ada permintaan liputan dari TV lokal jateng untuk liputan wanita yg menginspirasi jg, yg ini sih jatah temen yg laen lagi :)
ihhh artesnya baru datangg..aku ga mau minta tanda tangan ah minta uang saja hehehhehe...
ReplyDeleteselamat yo bu AIMI semakin maju semakin dikenal...semoga bisa memperluas kinerjanya sampe pelosok. hidup asi hidup aimi