Wednesday, April 20, 2011

Haruuuu...

Hari ini kami harus berbatik dlm rangka kartinian. Saat sedang mematut diri depan cermin, tiba tiba suamiku," Mah, inget ga hem batik yang kita kasih ke Bapak ( Alm ). Jawabku," yang mana yah ?". Timpal suamiku," itu tu batik keris yg mama beli di Jogja natal taon lalu". " oh iya ya inget aku, emang kenapa Yah," pengen tahu menyergapku. " Kata Ibu, Bapak ( Alm) kalo pergi sering banget pake tu batik.  Pernah berpesan sama Ibu hem batik pemberian kita jangan pernah dikasihkan ke orang lain ato pun dilungsurkan ke anak2nya. Bapak seneng banget motive batiknya Ma", jelas suamiku. Terperangah aku mendengar penjelasan suamiku, Bapak ( Alm) sampe segitunya. Harruuuuuuu dan bangga didada karena ternyata Bapak ( Alm ) bahagia dgn batik pemberian kami. Saat suami pulang Ciledug kemaren, hem batik itu masih tergantung di lemari Bapak ( Alm ) dan tiada yg berani yang memintanya. Terimakasih Bapak menyukai batik pemberian kami. I miss you always.

Thursday, April 14, 2011

Selama Pergi Dua Hari...

Selama dua hari 9 - 10 April kemaren ada dinas ke Jakarta nemani tamu Thailand. Yang agak bikin mellow coz dinasnya pas weekend huhuhuhu secara weekend adalah waktu buat maen full ma anak2. Yahhh karena ini tuntutan kerja just want to be professional saja * huekkks sorrr *

Hari pertama yaitu Sabtu, Ayah bilang anak anak bagus semua. Maemnya banyak dan ga rewel. Nah dihari kedua Ayah bilang Yoga rewel. Sering ngamuk apalagi kalo mau tidur, ga mau makan plus jadi cengeng banget. Dikabari seperti itu langsung ku telpon rumah dan kebetulan Budhe yang angkat, kudengar suara tangis Yoga kencenggg banget. Kata Budhe, Yoga kangen Ibunya nangisss terus maemnya ga mau. Dugaanku juga begitu Yoga merasa kehilangan "ritual"  dgn Ibunya. Biasanya kalo aku pulang kantor, Ibunya tiada sempat mandi dulu, tanganku langsung digeret masuk kekamar langsung minta kelon sambil bermain ato bernyanyi. Kalo sudah jam 6 petang kumulai nego dgn Yoga untuk mandi dulu," Bu Ti mandi dulu ya Dek. Ibu sudah kecut ni ", sambil pura2 kucium ketekku hehhehe. Biasanya dia pun pengen mencium ketek Ibunya yg sdh kecut ini," aku cium aku cium", katanya. Kusodorin ketekku dah dia mengangguk sambil ngomong" kucut kucut". Setelahnya mandilah diriku. Ritual sperti inilah yang menurutku Yoga merasa kehilangan sekali hingga dia jadi cengeng dan mudah ngamuk.

Satu ritual lagi yang menurutku Yoga merasa kehilangan juga adalah ritual mau tidur. Sambil kukeloni dia ngedot plus tangan mulai "menggerayangi" perut Ibunya. Dari yang mencubit perut Ibunya yang kadang aku sampai merasa sakit karenanya, masukin jari ke puser Ibunya. Kalo sudah capek bermain dgn perut Ibunya dia akan tertidur pulassss. Nah, karena perut Ibunya tidak dia temui saat dia mau tidur ngamuklah dia...beryukurlah senin pagi aku dah kembali kekudus walo masih nemani tamu hingga selasa.

I know these are consequences of my choice. I have to be tough cos I have to work. Get rid of any feeling guilty. Im sure my sons will understand someday that their mother has to work for them. Keep spirit up always.



Thursday, April 7, 2011

Kenapa Pagi ini ????

Yaahhhh...kenapa pagi ini insiden kecil beruntun dari subuh tadi hingga saya sampe dikantor.

Kejadian pertama subuh tadi berencana masak ayam dibumbu bali. Setelah ayam saya rebus, panci berisi ayam yg masih sangat panas saya letakkan disamping kompor. Karena posisi panci itu merintangi saya mengambil bumbu masak dengan santainya saya angkat panci yg masih panas membara itu....subuh subuh saya sudah meringis kesakitan sendirian didapur

Kejadian kedua saat membalik ayam goreng untuk lauk NaGa, minyak panas sukses muncrat ke tangan saya hingga ada beberapa spot merah ditangan saya. Tambah meringis ngis ngis lah saya

Kejadian ketiga saat mencelupkan ayam ke minyak yg sangat panas bisa bisanya jari saya menyentuh minyak goreng itu. Walopun hanya secuil jari saya yg menyentuh minyak tapi panassnyaaa nikmat sekaliiii.

Ternyata belum selesai kawan, barusan jari saya kejepit meja dikantorrr. Lengkap sudahhhhhh.....semoga bukan pertanda apa apa hanya kurang kehati hatian saya saja..
Tuhan, jauhkan dari segala kesialan. Amin.


Mengupas Mangga

MENGUPAS MANGGA
 
Ada Joke tentang pemimpin di Indonesia. Indonesia tidak bakal bisa berkembang dan berubah maju bila tidak mau mengubah dalam cara mengupas mangga.
 
Lho ! apa hubungannya mengupas mangga dengan nasib suatu bangsa?. Filosofinya adalah, orang Indonesia kalau mengupas mangga rata-rata cara mengupasnya dari dalam keluar sehingga mata pisaunya mengarah ke orang didepannya.
 
Kalau anda perhatikan orang barat mengupas mangga, maka mata pisaunya mengarah kedalam diri sendiri dan itu membuat mereka menjadi sangat hati hati..!
 
Instrospeksi kedalam diri sendiri lebih baik dari pada terus menerus bertabiat mengarahkan mata pisau ke orang lain.
 
Sahabat,
 
Jarang kita temui pemimpin bangsa ini ketika berbuat salah dengan besar hati mau minta maaf dan bertanggungjawab atas semua kesalahannya, apalagi mundur dan meletakkan jabatannya sebagai konsekuensi logis kegagalannya itu.
 
Mereka lebih senang ngotot tidak mau dan tidak akan pernah mengakui kesalahannya bahkan mengarahkan mata pisaunya kepada semua orang yang memusuhi.. akibatnya kisruh menjadi berlarut-larut lalu saling menikam dan membunuh...
 
Bandingkan dengan negara tetangga kita Jepang yang dengan gentle berani mundur dan meminta maaf kepada rakyatnya.
 
Berani mengaku salah, berani minta maaf, berani bertanggungjawab, berani instrospeksi diri adalah sebuah nilai mahal dari kehebatan pribadi seseorang..
 
Tetapi seorang pengecut hanya bisa mencari kambing hitam, dan hanya bisa mengancam, menimbulkan kekacauan dan keributan untuk melindungi ketidak mampuannya sendiri...
 
Selamat bertanggungjawab..
 
Filipus Gudel
Motivator